Bisnis tenaga angin tidak selalu menguntungkan. Kini perusahaan
teknologi Siemens mengembangkan program penghematan dan teknologi
canggih yang bisa mengatasi masalah ini.
Turbin berkapasitas 3,6 megawatt ini adalah model yang paling banyak terjual dari Siemens Wind Power. Yakni, lengkap dengan transmisi mekanik dalam gondola kincir angin yang mengubah rotasi menjadi energi listrik.
Kini, Siemens memproduksi turbin yang bekerja tanpa transmisi semacam
itu. Energi ditransfer lewat magnet. Harganya lebih mahal, tapi banyak
kelebihannya. Michael B. S. Pedersen dari Siemens Wind Power Werk Brande
menjelaskan: "Kerumitan dikurangi. Turbin tanpa transmisi memiliki suku
cadang mekanik 50 persen lebih sedikit."
Upaya menurunkan biaya logistik
Artinya: bobot lebih ringan dan lebih sedikit suku cadang yang bisa aus
dan kelak harus direparasi atau diganti. Ini hal terpenting dalam bisnis
pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. Karena biaya yang sangat
tinggi untuk instalasi dan pemeliharaan di laut mengurangi keuntungan.
Pimpinan Siemens Wind Power Markus Tacke juga ingin menurunkan biaya
logistik secara drastis dan menerapkan perakitan secara modular. "Dulu
mesin komplit dirakit di pabrik, lalu harus diangkut ke pelabuhan. Kini
dengan prinsip modular, komponen dibagi dalam unit lebih kecil sehingga
lebih mudah dibawa ke pelabuhan. Di sana ada cukup tempat untuk merakit
turbin dan mengangkutnya ke laut. Jadi transportasi darat yang rumit
bisa dihindari."
Harga harus terjangkau
Namun tetap saja bobot yang harus diangkut saat transportasi masih
sangat besar. Teknologi baru diharapkan mampu memacu perkembangan baru.
Kincir tidak harus selalu berukuran sangat besar untuk bisa menghasilkan
energi yang lebih banyak.
"Proyek baru dilengkapi dengan mesin 4 megawatt dan diameter rotor 130 meter. Kenaikan efisiensi mencapai 15 persen. Untuk lepas pantai, ini bukan perkembangan terakhir. Proyek selanjutnya adalah mesin 6 megawatt dengan diameter rotor 154 meter. Ini juga belum merupakan akhir dari perkembangan teknologi tersebut", tandas Tacke.
"Proyek baru dilengkapi dengan mesin 4 megawatt dan diameter rotor 130 meter. Kenaikan efisiensi mencapai 15 persen. Untuk lepas pantai, ini bukan perkembangan terakhir. Proyek selanjutnya adalah mesin 6 megawatt dengan diameter rotor 154 meter. Ini juga belum merupakan akhir dari perkembangan teknologi tersebut", tandas Tacke.
Namun, visi masa depan Siemens tergantung pada biaya produksi. Turbin
angin terbaik pun harus berupa produk industri yang harganya terjangkau.
Jika tidak, produk tersebut tidak akan punya peluang di pasar global.
0 komentar:
Posting Komentar